Adat pulau Jawa yang masih menggunakan Weton untuk pernikahan adalah salah satu hal yang sering kali membuat gagal sebuah hubungan. Adat Jawa masih menjunjung tinggi Weton yang akan digunakan untuk memperlancar pernikahan. Dalam penghitungan Jawa sendiri terdapat angka-angka yang nantinya akan dihubungkan untuk mendapat nilai tertentu. Dalam perhitungan Jawa terdapat pasaran dengan nama-nama seperti Pahing, Wage, Kliwon dan Legi. Tiap nama ini jika digabungkan dengan tanggal lahir dan tahun kelahiran maka akan mendapat sebuah nilai tertentu. Gabungan nilai ini lah yang akan digunakan untuk menentukan kapan waktu yang tepat untuk melangsungkan pernikahan.
Jika kedua weton dari pasangan ini tidak cocok atau angka yang dihasilkan dianggap tidak sesuai maka bisa saja pernikahan tak bisa dilanjutkan. Perhitungan Jawa ini masih sering kali digunakan oleh berbagai kalangan. Namun seiring dengan kemajuan zaman membuat hitungan Jawa ini tak lagi sering digunakan. Tergantung dari kepercayaan setiap orang yang menggunakannya dan bagaimana akses yang digunakan. Pernikahan adalah salah satu hal yang ingin dilakukan sekali seumur hidup. Jika nantinya dalam proses pernikahan ini ada kendala maka tergantung dari pasangan masing-masing. Memakai hitungan Jawa ataupun tidak jika pernikahan disadari dengan komitmen ataupun kesiapan dari masing-masing maka perjalanan pernikahan akan sesuai dengan keinginan. Tinggal bagaimana calon pasangan menjalani biduk rumah tangga dengan baik dan saling percaya. Pun dalam islam kepercayaan seperti harus ditinggalkan karena tidaksesuai dengan ajaran islam.