Hadirnya Wali Songo sangat berdampak pada pesatnya penyebaran islam di tanah Jawa. Salah satu pioneer Wali Songo yang paling senior adalah Sunan Gresik. Tentunya kisah Sunan Gresik tak kalah menarik dibahas.
Mulai dari jalur nasab, metode dakwah, sampai peninggalan bersejarah beliau menarik diketahui. Sesuai namanya, Sunan Gresik fokus berdakwah di wilayah Gresik, Jawa Timur. Nama wilayah tersebut pun disematkan oleh masyarakat kepada beliau. Untuk lebih lengkapnya tentang kisah Sunan Gresik, simak pembahasan berikut ini.
Mendalami Kisah Sunan Gresik Lebih Jauh
Sunan Gresik sebenarnya bukan berasal dari tanah Jawa. Beliau ternyata keturunan ulama besar yang ada di Campa. Untuk lebih lengkapnya, simak ulasan tentang Sunan Gresik berikut.
-
Latar Belakang Keluarga
Sunan Gresik ketika lahir diberi nama Syekh Maulana Malik Ibrahim. Beliau merupakan putra dari ulama besar Campa atau sekarang disebut wilayah Kamboja. Ayah beliau bernama Barokat Zainul Alam. Lahir di Kamboja, Syekh Maulana Malik Ibrahim ternyata memiliki nasab sampai Rasulullah melalui Husein bin Ali.
-
Hijrah ke Tanah Jawa
Terlahir di wilayah Campa, Sunan Gresik kemudian berhijrah pada abad ke-14 Masehi ke Gerwasi atau Gresik. Wilayah tujuan ini dikenal sebagai pelabuhan niaga maju sehingga menjadi titik berlabuh beliau. Sesampainya di Gresik, beliau dan rombongannya langsung menghadap Raja Brawijaya.
Penguasa Majapahit kala itu menyambut kedatangan rombongan Sunan Gresik. Akan tetapi Raja Brawijaya menolak ajaran islam yang dibawa Sunan Gresik. Raja Majapahit tersebut kemudian mengangkat beliau menjadi Syahbandar dan mempersilahkan menyebarkan agama islam ke penduduk sekitar.
-
Mendirikan Masjid Pertama
Mendapat โlampu hijauโ dari penguasa Majapahit untuk berdakwah menjadi modal utama Sunan Gresik. Dakwah beliau begitu humanis karena tidak menggunakan jalan kekerasan maupun perang. Akhirnya masjid pertama di Desa Pasucinan, Manyar, Jawa Timur berdiri sebagai pusat dakwah. Kisah Sunan Gresik pun tak berakhir sampai disini.
Menelisik Metode Dakwah yang Digunakan
Bukan tanpa sebab dakwah Sunan Gresik berhasil di kawasan Majapahit. Walaupun pada saat itu pengaruh Hindu-Budha masih kental, nyatanya dakwah beliau diterima. Berikut ulasan metode dakwah yang digunakan Sunan Gresik.
-
Menggunakan Jalur Perniagaan
Kendati Raja Brawijaya menolak ajaran islam yang dibawa Sunan Gresik, bukan berarti Majapahit langsung menantang perang. Justru dengan toleransinya Raja Brawijaya memberikan kedudukan strategis di perniagaan.
Kesempatan ini digunakan sebaik mungkin oleh Sunan Gresik untuk berdakwah. Beliau menggunakan jalur niaga publik untuk berinteraksi dan berdakwah. Masyarakat Gresik pun perlahan tertarik dengan ajaran yang dibawa beliau.
-
Tidak Malu Mempelajari Bahasa Lokal
Bahasa merupakan alat penting dalam berdakwah. Hal ini disadari Sunan Gresik sejak menapakkan kaki di tanah Jawa. Tak segan, beliau mau belajar bahasa local agar bisa lebih diterima dan mudah berkomunikasi.
Sunan Gresik dikenal luwes dalam bergaul sehingga mudah meraih hati warga local. Tak hanya itu, berkat akhlak yang ditunjukkannya, Raja Majapahit pun menaruh hormat kepada beliau. Hal ini terbukti dari hadiah tanah di pinggir kota Gresik yang diberikan Raja Brawijaya untuk beliau.
-
Menggunakan Tanah Pemberian untuk Pesantren
Tanah yang diberikan raja tidak digunakan Sunan Gresik untuk kepentingan pribadi. Beliau membangun pesantren di sebidang tanah tersebut. Pesantren ini dibangun atas tujuan agar terlahir kader penyebar islam yang terus berkelanjutan.
Tak hanya di jalur niaga. Sunan Gresik juga melirik jalur politik dengan menikahkan putrinya dengan Raja Majapahit selanjutnya. Hal ini ternyata berhasil dalam mengembangkan dakwah.
Pasca pernikahan, perkembangan islam semakin pesat perkembangannya. Dakwah beliau pun diteruskan oleh para Wali Songo lainnya. Bahkan salah satunya memberikan peninggalan budaya berupa tembang macapat.
Demikian ulasan tentang kisah Sunan Gresik yang penuh akan hikmah. Metode dakwah beliau sangatlah patut dicontoh. Tak perlu dengan kekerasan, melalui pendekatan lebih manusiawi pun dakwah bisa diterima baik oleh masyarakat.