Pada dasarnya, novel sendiri kerap kali diartikan sebagai karangan prosa yang menceritakan tentang kehidupan seseorang. Sedangkan menurut etimologi definisi dari novel sendiri berasal dari bahasa Latin yang berarti novellus.
Nah, di dalam novel ini nantinya akan dikisahkan tentang kehidupan seseorang atau beberapa orang tokoh yang bersifat rekaan namun tetap rasional. Dimana rasionalitas dari novelย ย bisa digambarkan dari kemampuan si penulis dalam menceritakan setiap kejadian kehidupan tokoh tersebut di dalam novelnya tadi.
Baik melalui kejadian dalam kehidupannya secara rinci maupun mendetail, sehingga nantinya bisa masuk akal dan dapat diterima oleh para pembaca. Setelah itu, para pembaca novel nantinya bisa mendapatkan pelajaran hidup yang bisa dijadikan alat intronspeksi diri maupun pedoman yang akan menuntunnya ke jalan yang lebih baik.
Menurut Abrams, novel atau novella sendiri secara harfiah diartikan sebagai sebuah barang baru yang kecil, dan mengandung cerita dalam bentuk prosa. Beda halnya dengan Yudiono yang menjelaskan bahwa novel merupakan karya sastra yang mendeskripsikan masalah kemasyarakatan.
Dimana nantinya akan melibatkan penulis dan juga pembacanya dari cerita gejolak maupun keadaan masyarakat yang diangkat itu tadi. Di sisi lain, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan juga ikut menegaskan bahwa novel merupakan sebuah karangan prosa yang panjang.
Karya sastra tersebut ikut menampilkan serangkaian kisah kehidupan seseorang beserta lingkungan di sekelilingnya. Selain itu menonjolkan sifat dan juga watak pelakunya.